Friday, February 7, 2020

Evolusi Kedai Kopi Dunia Hingga Indonesia

Kedai Kopi Pertama di Dunia
Kedai kopi pertama di dunia yang tercatat diketahui muncul pada 1475. Kedai kopi ini bernama Kiva Han dan berada di Kota Konstantinopel (sekarang Istanbul) Turki. Kedai kopi ini diketahui menjadi coffee shop pertama yang buka dan melayani pengunjungnya dengan kopi khas Turki. Pada masa itu, kopi adalah unsur penting dalam kebudayaan Turki. Sangkin pentingnya bahkan ada hukum yang mengatakan jika seorang suami tidak memberikan pasokan kopi yang cukup untuk istrinya, maka istrinya berhak menceraikan sang suami. Kopi di Turki ini disajikan kuat, hitam dan tanpa filter. Orang-orang Turki gemar menikmati kopi mereka dengan memasaknya dengan ibrik (pot ala Turki). Budaya minum kopi seperti ini masih diterapkan di Turki hingga sekarang.

Kedai Kopi Pertama di Eropa

Ide minum kopi pertama dengan krim dan gula awalnya ada di Eropa pada 1529 dan ini adalah waktu sama saat kedai kopi pertama di Eropa didirikan. Pada masa itu, Kota Wina Austria diserbu oleh tentara Turki. Dan para tentara ini meninggalkan banyak sekali pasokan kopi di Wina pada saat mereka melarikan diri dari Wina. Adalah Franz Georg Kolschitzky yang mengklaim kopi-kopi tentara Turki ini sebagai rampasan perang. Lalu Kolschitzky membuka sebuah kedai kopi yang diketahui sebagai kedai kopi pertama di Eropa. Kolschitzky ternyata dulu pernah tinggal di Turki dan dia merupakan satu-satunya orang di Wina yang mengetahui betapa berharganya biji kopi mengingat tidak popularnya kopi pada masa itu.

Di kedai kopinya ini Kolschitzky memperkenalkan gagasan minum kopi dengan menggunakan penyaring dan juga menikmati kopi dengan susu dengan gula. Minuman yang digagas Kolschitzky ini mendapat sambutan baik dan sejak itu mulailah bermunculan kedai-kedai kopi yang tak hanya menjual kopi tetapi juga makanan manis sebagai teman minum kopi. Pada masa itu popularitas kopi merebak dan berkembang hingga ke Inggris.




Kedai Kopi Menyebar Hingga ke Inggris

Penyebaran kedai kopi semakin luas hingga sampai ke Inggris. Kedai kopi pertama di Inggris dibuka pada 1652. Meskipun kedai kopi telah popular di Eropa, inspirasi dibukanya kedai kopi di Inggris tetap berkiblat dari Turki. Pedagang Inggris yang menjual barang-barang asal Turki (termasuk kopi) ditinggakan oleh dua budaknya yang berniat membuka bisnis mereka sendiri. Dan sejak itu sebuah kedai kopi bernama “The Turk’s Head” lahir di Inggris.

Ternyata Inggris jugalah yang pertama kali menggunakan kata “tips” yang dipakai hingga sekarang. Sebuah toples bertuliskan “tips” biasa kita lihat di coffee bar. Pada masa itu orang-orang Inggris meletakkan uang koin ke dalam sebuah toples kaca agar dilayani dengan cepat saat memesan kopi. Dan ya, budaya itu dipakai di kedai-kedai kopi modern sebagai ucapan terima kasih terhadap barista.




Orang-orang Inggris pada masa itu menyebut kedai kopi mereka dengan sebutan “penny universities” karena harga kopinya dan para bisnisman kelas atas sering nongkrong di sana. Faktanya, sebuah coffee shop kecil yang didirikan oleh Edward Llyoyd pada 1668 menjadi sebuah pusat bisnis. Dan akhirnya dioperasikan sebagai tempat perusahaan asuransi London.
Dari sana, ide kedai kopi menyebar lebih jauh di dataran Eropa. Masuk ke Italia pada 1654 lalu menyebar ke Paris pada 1672. Sedangkan di Jerman kedai kopi pertama dibuka pada 1673.

Kedai Kopi di Amerika

Saat Amerika dijajah oleh Inggris, saat itu jugalah budaya kedai kopi masuk ke sana. Peran kedai kopi di Amerika awalnya sama dengan yang ada di Inggris yaitu sebagai pusat komunitas bisnis. The Tontine Coffee House pada 1792 di New York adalah lokasi awal dari New York Stock Exchange dikarenakan banyakannya transaksi bisnis yang dilakukan di sana.

Pada saat itu kedai kopi masih menyajikan kopi biasa sampai datanglah sebuah jenis kopi baru bernama espresso. Pada 1946, Gaggia menemukan mesin piston espresso komersial yang jauh lebih mudah digunakan dari model sebelumnya. The Gaggia Coffee Bar di Italia adalah lokasi pertama yang menggunakan mesin ini dan melayani penjualan kopi biasa dan juga espresso. Di titik inilah kedai kopi modern akhirnya lahir.



Kedai Kopi Modern


Tentu saja kedai kopi masa lalu berbeda dengan kedai kopi sekarang yang tak hanya menyediakan menu minuman kopi tetapi juga makanan sebagai menu utamanya. Tim Horton adalah salah satu nama yang menggabungkan antara menyediakan minuman kopi dan makanan. Meskipun mereka menjual makanan, Tim Horton juga dikenal dunia karena kopinya yang sungguh baik. Tapi mereka tidak dapat dikategorikan sebagai kedai kopi specialty karena tidak melayani minuman espresso dan minuman berbasis espresso manapun.

Kemudian kedai kopi mulai menyebar keseluruh dunia termasuk di Indonesia. Mulai berdiri kedai-kedai kopi yang saat ini mulai digandrungi oleh para pencinta kopi. Tapi apakah kamu sudah tau sejarah kedai kopi di Indonesia yang pertama kali berdiri? Berikut adalah 10 kedai kopi pertama di Indonesia.

1. Warung Tinggi - Tek Sun Ho, Hayam Wuruk, Jakarta (Tahun 1878)


Foto kuno bangunan Warung Tinggi

Bisa jadi, Warung kopi legendaris di Indonesia yang satu ini adalah warung kopi tertua di Indonesia. Warung Tinggi pertama kali buka pada tahun 1878. Warung Tinggi ini didirikan oleh Liauw Tek Soen di Jalan Moolen Vhiet Oost (Batavia) yang sekarang menjadi Jalan Hayam Wuruk. Warung ini sendiri awalnya adalah warung nasi dan baru terkenal dengan kopinya pada tahun 1927. Menu kopi yang terkenal dari Warung Tinggi adalah Kopi Jantan dan Kopi Betina. Kopi Jantan ini memiliki rasa yang sangat keras dan memilki efek meningkatkan vitalitas. Sedangkan Kopi Betina lebih disukai oleh anak muda. Sejak tahun 1998, Warung Tinggi ini dikelola oleh Angelica Widjaja yang adalah generasi kelima. Di tangan Angelica, Warung Tinggi mampu menembus pasar supermarket, hotel, dan perkantoran. Mereka juga mengekspor kopi ke Jepang dan Amerika Serikat. Warung Tinggi berlokasi di Jl. Sekolah Tangki No. 26, Hayam Wuruk, Jakarta Barat. Buka setiap hari pukul 09.00 – 15.00.

2. Warung Kopi Ake, Belitung ( Tahun 1921)


Warung Kopi Ake

Warung kopi legendaris di Indonesia yang berikutnya ada di Belitung. Warung Kopi Ake pertama kali buka pada tahun 1921. Saat pertama kali buka, mereka berjualan dengan menggunakan gerobak. Warung Kopi Ake ini masih menggunakan peralatan yang sama sejak pertama kali warung kopi ini buka. Anda dapat melihat peralatan-peralatan jadul seperti gentong air, alat penyulingan air, sampai ketel. Saat ini Warung Kopi Ake dijalankan oleh generasi ke-4. Menu favorit di sini adalah kopi susu dan teh susu. Anda juga bisa memesan telur setengah matang. Warung kopi yang dapat menampung hingga 50 orang ini berlokasi di Jalan KV Senang 57, Tanjung Pandan, Belitung. Buka setiap hari pukul 08.00 – 22.30.

3. Kedai Massa Kok Tong (Tahun 1925)


Kedai kopi Massa Kok Tong dirintis oleh perantau asal negeri Tiongkok, Lim Tee Kee. Saat itu dia berusia 17 tahun dan merintis kedai kopi pada tanggal 29 Juni 1925. Kedai kopi Massa yang pertama didirikan di Jalan Cipto No. 109/115, Pematangsiantar, Sumatra Utara dengan nama Heng Seng. Lim Tee Kee mengutamakan kualitas kopinya, sehingga memilih biji kopi sendiri, meracik dan mengosengnya sendiri hingga tahap menyeduh. Kopi yang bercitarasa klasik itu terkenal hingga sekarang dan telah membuka cabang baru, salah satunya di kota Siantar. Kedai Massa Kok Tong juga memiliki pabrik pengolahan kopi sendiri untuk mempertahankan kualitasnya.

4. Kedai Kopi Es Tak Kie, Jakarta (Tahun 1927)


kedai kopi es tak kie

Kedai Kopi Es Tak Kie buka pertama kali pada tahun 1927. Warung Kopi legendaris di Indonesia yang satu ini berlokasi di daerah Pecinan di Glodok, Jakarta Barat, di sebuah gang sempit bernama Gang Gloria. Namun, saat ini Gang Gloria sudah berubah nama menjadi Jalan Pintu Besar Selatan III. Suasana pecinan di kedai kopi ini begitu kental sehingga akan membuat Anda teringat akan setting film-film kungfu. Bahkan Kedai Kopi Es Tak Kie kerap menjadi lokasi shooting film yang bersetting tempo dulu. Warung Kopi Es Tak Kie ini terkenal dengan es kopinya yang terdiri dari racikan kopi Robusta maupun Arabika dari Lampung, Toraja sampai Sidikalang. Racikannya menghasilkan rasa yang sangat khas. Namun perlu diingat bahwa kopi es Tak Kie ini memiliki kadar kafein yang tinggi. Anda yang tak terbiasa minum kopi atau memiliki sakit maag kronis harus berhati-hati jika mencicipi Kopi Es Tak Kie. Kedai Kopi Es Tak Kie buka setiap hari pukul 06.30 – 14.00.

5. Warung Kopi Purnama, Bandung (Tahun 1930)


Roti Bakar Sarikaya dan Secangkir Kopi dari Warung Kopi Purnama

Walaupun saat ini coffee shop telah menjadi begitu marak di Bandung, masih ada satu warung kopi legendaris yang selalu melekat di hati. Warung kopi tersebut adalah Warung Kopi Purnama. Warung Kopi Purnama pertama kali buka pada tahun 1930. Awalnya,warung kopi ini bernama Ching Sang She yang artinya “Selamat Mencoba”. Namanya berganti menjadi “Purnama” saat pemerinah mengharuskan mengganti nama-nama tionghoa menjadi nama Indonesia. Hingga hari ini, Warung Kopi Purnama masih mempertahankan resep yang sama dengan resep yang mereka gunakan saat pertama kali buka. Mereka menggunakan biji kopi yang didatangkan khusus dari Medan. Selain kopi susunya, Warung Kopi Purnama juga terkenal dengan roti bakar selai sarikaya-nya. Warung Kopi Purnama berlokasi di Jl Alkateri 22, Bandung. Buka setiap hari pukul 06.30 – 17.00.

6. Toko Kopi Nikmat, Singkawang (Tahun 1930)

Toko Kopi Nikmat

Ada begitu banyak warung kopi yang dapat Anda temukan di Singkawang. Minum kopi memang sudah menjadi bagian dari kebudayaan Singkawang. Dari sekian banyak kedai kopi yang dapat Anda temukan di Singkawang, ada satu kedai yang telah menjadi legenda. Toko Kopi Nikmat telah berdiri sejak tahun 1930-an dan saat ini dikelola oleh generasi ketiganya. Kopi di sini diracik sendiri oleh Alang, wanita pemilik Toko Kopi Nikmat ini. Biji kopi yang digunakan berasal dari Jawa dan Sumatra lalu dipanggang lagi sehingga menghasilkan rasa yang berbeda dengan kopi di warung-warung kopi lainnya di Singkawang. Di sini, Anda bisa mencicipi kopi susu, teh telur, dan tentunya kopi hitam. Saat berada di Toko Kopi Nikmat, Anda akan melihat sebuah lemari antik berbentuk segi delapan yang menjadi etalase kue-kue basah. Keberadaan lemari antik itu pun telah menjadi ciri khas Toko Kopi Nikmat. Sedikit mengkhawatirkan bahwa Toko Kopi Nikmat ini belum ada penerusnya karena anak Alang semuanya merantau. Semoga jangan sampai tutup, ya! Toko Kopi Nikmat ini berada di Jl Diponegoro. Buka pukul 06.00 – 15.00.

7. Warung Kopi Kong Djie, Belitung (Tahun 1943)


Warung Kopi Kong Djie

Selain Warung Kopi Ake, Belitung masih menyimpan satu lagi warung kopi legendaris di Indonesia. Namanya adalah Warung Kopi Kong Djie. Warung Kopi Kong Djie ini sudah berjualan sejak tahun 1943. Suasana warungnya pun lekat dengan atmosfer jadul. Jika tak suka asap rokok, pengunjung bisa duduk di bagian luar warung di dekat dapur. Kopi dari Warung Kopi Kong Djie ini diseduh dengan arang sehingga aromanya khas. Selain menu kopi, Warung Kopi Kong Djie juga menyediakan menu aneka cemilan seperti donat, gorengan, dan nasi gemuk. Warung Kopi Kong Djie ini berlokasi di Jl. Sijuk, Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung. Buka setiap hari pukul 06.00 – 21.00.

8. Warung Kopi Phoenam, Makassar (Tahun 1946)


Kopi Phoenam

Warung kopi legendaris di Indonesia yang berikutnya dapat kita temukan di Makassar. Phoenam (baca: Phu nang) berasal dari kata Phoe Nam yang artinya adalah terminal atau tempat persinggahan. Warung Kopi Phoenam ini sudah berdiri sejak tahun 1946. Pendirinya adalah Liong Thay Hiong. Kopi yang mereka gunakan tentu saja adalah kopi toraja. Menu kopi favorit di sini adalah kopi susu. Anda bisa menikmati secangkir kopi susu bersama roti bakar dan pisang panggang. Selain itu, ada juga menu unik kopi, madu, dan telor. Warung Kopi Phoenam ini berada di Jl Nusantara. Kerennya, Warung Kopi Phoenam ini sudah melakukan ekspansi dan dapat juga Anda temukan di Jakarta.

9. Kopi Eva, Semarang (Tahun 1958)


Eva Coffee House


Tak banyak yang tahu bahwa salah satu warung kopi legendaris di Indonesia ada di Semarang. Eva Coffee House (atau Kopi Eva) pertama kali berdiri pada tahun 1958. Kopi Eva ini didirikan oleh Pak Tjip (Michael Tjiptomartojo). Kopi di Kopi Eva ini ditanam, diolah, dan diracik sendiri oleh Pak Tjip. Di Kopi Eva ini, Anda juga dapat menikmati berbagai menu makanan. Beberapa menu yang terkenal dari Kopi Eva ini adalah tahu goreng dan gudeg manggar. Kovi Eva ini berlokasi di Jalan Raya Ambarawa-Magelang, Desa Bedono, Kec. Jambu, Ambarawa. Buka pukul 06.00 – 21.00. 

10. Warung Kopi Solong, Aceh (Tahun 1964)


Warung Kopi Solong

Warung Kopi Solong adalah salah satu wisata kuliner yang wajib Anda kunjungi saat berada di Banda Aceh. Warung kopi ini didirikan oleh H. Muhammad Saman, atau Abu Amad Solong, pada tahun 1964. Warung Kopi Solong ini menggunakan kopi Ulee Kareng. Ulee Kareng adalah salah sat kecamatan di Banda Aceh yang dikenal karena rasa khas dari kopi acehnya. Kopi ramuan di Warung Kopi Solong ini diolah dengan menggunakan kopi robusta, jagung, biji jagung, gula, dan mentega. Campuran yang tidak biasa ini membuat kopi dari Warung Kopi Solong memiliki rasa yang unik dan tiada duanya. Kopi solong ini biasanya disajikan dengan makanan tradisional Aceh. Warung Kopi Solong terletak di Jl. T. Iskandar No. 13-14 (Ulee Kareng), Banda Aceh.


Sumber :
https://coffeeland.co.id/kedai-kopi-pertama-di-indonesia/
http://www.klikhotel.com/blog/mari-ngopi-di-9-warung-kopi-legendaris-di-indonesia/
https://majalah.ottencoffee.co.id/evolusi-kedai-kopi/

Nama : Sandra Veronica
Prodi : Ilmu Komunikasi ( Humas )
Dosen Pengampu : Serepina Tiur Maida, S. Sos., M. Pd